Sabtu, 11 Juli 2015

Butterfield Kitchen - Dipatiukur (Dinner with Wardah!)


Mungkin belum semuanya tahu kalau Wardah itu mengadakan giveaway hampir setiap hari dengan kuis bertagar #StartAGoodThing. Dan hadiah yang diberikan adalah, berbuka puasa di Butterfield Kitchen, Jl. Dipatiukur No. 5.

Setelah beberapa kali mengikuti kuisnya, akhirnya saya menang dengan entry:


Saya senang sekali memenangkan kuis itu hari Jum'at kemarin, karena momennya sangat pas untuk saya dan Reza yang sedang cari tempat asyik untuk buka puasa bersama, karena Jum'at itu adalah hari terakhir Reza di Bandung.
*nangis bombay*

Karena invitation-nya untuk empat orang, saya bingung mengajak siapa lagi karena keluarga, saudara dan sahabat lama saya berhalangan hadir. Akhirnya terpilihlah Hasby (teman sekelas di perkuliahan yang kerjanya curhat everytime everysecond everyday) dan Sarah (teman SMP yang akhirnya sekelas juga di perkuliahan).

Di e-mail, saya diminta menunjukan invitation dinner dari Wardah kepada pihak cafe. Tapi sesampainya di sana, sebelum saya sempat memperlihatkan invitation, pihak cafe bertanya: 'Reservasi atas nama siapa?' saya hanya jawab 'Dapat invitation dari Wardah.' Semua pelayan cafe langsung 'Ooh, Wardah ke sana aja langsung'
Karena sudah biasa, mungkin mereka langsung meng-iya-kan saja.

Tapi kalau yang nggak menang giveaway jangan coba-coba datang loh, nanti bisa jadi masalah karena berbohong :p

Semua tempat di Butterfield Kitchen ini sudah direservasi. Penuh sekali, kalau mau berbuka di sini mungkin harus reservasi satu-dua hari sebelumnya.

Dan untuk pemenang giveaway Wardah, meja sudah dipersiapkan secantik mungkin.


Saya sangat senang melihat meja yang indah ini, rasanya ingin tersenyum terus.
Oh ya, untung juga saya mengundang Sarah datang, bukan kakak sepupu laki-laki saya yang lain. Kalau yang datang saya perempuan sendiri dan yang lainnya laki-laki kan, lucu gitu. Meja cantik-cantik masa yang datang laki-laki semua. Hehe.

Di atas meja sudah disediakan segelas air mineral, satu set alat makan yang terdiri dari garpu kecil, garpu besar dan pisau steak, sendok kecil dan sendok besar.

Satu hal yang perlu diperhatikan: Kalau diberi invitation dinner, sebelum alat makan terpakai semua, berarti sajian belum selesai.
Ini memang iseng perkataan saya saja, tapi sudah terbukti nyatanya!

Sebelum diberi sajian, kami diberi takjil terlebih dahulu. Segelas kecil kolak berisi beberapa potong pisang, candil dan labu. Rasanya rasa rumahan banget, familiar di lidah!

Setelah itu, kami diberi appetizer berupa salad.


Kami memakai garpu kecil untuk memakannya.
Salad ini terdiri dari beberapa sayuran; kol, paprika, dan satu lagi yang saya tidak tahu namanya. Disiram dengan.. olive oil, sepertinya? Saya juga kurang tahu. Kebetulan saya suka kol dan Reza suka paprika, jadi kami habiskan saja bagian kami. Hasby dan Sarah sepertinya kurang suka.

Kalau kata Hasby sih: 'Lidah urang mah lain lidah appetizer.'
Hoo, ok. Kalau saya sama Reza mah, da anaknya lebaran.
(Lebaran sebentar lagi kan? #lah)

Selanjutnya masih belum diberi main course. Kami pun nggak tahu namanya, jadi kami sebut saja appetizer #2.


Kami memakai sendok kecil untuk memakannya.
Krim sup jagung! Langsung terasa ketika suapan pertama. Rasa manis dan gurih yang jagung banget, tanpa embel-embel penyedap makanan. Gurihnya ada sedikit rasa kentangnya, tapi jujur saya suka banget, sih.

Jauh deh kalo dibanding krim sup yang dijual di supermarket. Krim sup ini bertekstur halus tapi tidak cair. Porsinya cukup membuat perut ingin makan yang lain lagi.
Iya kalau kata kami sih ini cemilan, ahaha.
Menurut yang lain juga krim sup ini enak, kok.

Akhirnya, datanglah hidangan utamanya. (Tentu saja kami makan pakai garpu besar dan pisau steak!)


Sebelum hidangan utama ini disajikan, mas pramusaji itu bertanya: 'makan besarnya mau dihidangin sekarang aja?'
Lalu kami mengangguk dan berkata 'Iya'. Da udah nggak sabar, penasaran. Haha.
Tapi setelahnya kami saling tatap. Makan besar? Bakal sebesar apa, ya?

Saya cukup terkejut karena, kentang yang disajikan mirip sekali dengan kentang yang biasa kita beli di salah satu restoran fast food. Tapi rasa gurihnya nggak berlebihan seperti yang biasa kita beli. Jadi terasa lebih sehat.

Telur yang direbus pun nampaknya tidak diberi bumbu apapun, tapi tetap nikmat! Saya sih terpikat bentuknya, lucu banget, hehe.

Sayuran pelengkapnya cukup mengejutkan karena yang biasa kami temukan itu wortel dan buncis, tapi di sini ada wortel, kacang panjang, dan jagung kecil. Diberi sedikit bumbu, jadi kacang panjangnya terasa tidak pahit.
Dan saya juga heran, kacang panjangnya berwana hijau muda! Bukan hijau tua seperti pada umumnya.

Dagingnya ini daging sapi, yang nggak matang 100%. Matang 75% kalau menurut saya karena bau amisnya sudah hilang, dan tidak susah dicerna. Daging-dagingan itu memang tidak boleh dimasak terlalu matang, karena kalau terlalu matang sampai warnanya berubah semua, vitamin atau kandungan baik yang terdapat dalam daging tersebut malah menghilang. Yang tersisa hanya enaknya saja. Tapi dengan memakan steak ini, karena tidak matang 100%, maka vitamin dari daging tersebut kita dapatkan juga!

Sausnya, ada rasa jamur dan minyak zaitun-nya. Ini sih sesuai pengecapan lidah saya saja, toh saya belum terlalu expert mengenali semua bumbu dapur. Rasanya cukup mengejutkan, enak sekali!


Selain diberi air mineral, kami diberi milkshake oreo!
Tidak seperti milkshake pada umumnya yang sangat kental dan ketika diminum justru membuat tambah haus, milkshake ini cair seperti susu biasa, tapi rasanya juga pekat, tidak hilang! Saya juga belum pernah menemukan milkshake seenak ini di mana pun.

Setelah selesai makan hidangan utama, kami berbincang tentang banyak hal. Sebenarnya dari awal mula pun kami sudah berbincang banyak hal, tapi diseling makan jadi tidak bisa banyak tertawa dan bercanda. Masih ada satu alat makan lagi yang belum terpakai, sendok besar.
Karena menunggu cukup lama, kami mengira hidangan ini sudah selesai dan bercanda.

Tapi kemudian ada mbak pramusaji yang memberitahu kami: 'Tunggu dessertnya ya kak, masih dibuat.'
Kami langsung tersenyum. Berpandangan dan tertawa setelah mbak tersebut pergi.

'Wow, I thought it was dessert.' Hasby menunjuk pada milkshake oreo. Saya tertawa saja, dan berarti terbukti perkataan saya, kalau alat makan belum terpakai semua, hidangan belum selesai.


Es krim!! Kesukaan saya dan baru saja sebelum diberi dessert saya berkata ingin eskrim.
Es krim nya tidak meleleh meskipun kami diamkan untuk berfoto karena di bawahnya ada remah-remah es balok yang membuatnya tetap dingin! Ketika disajikan pun bentuknya tetap cantik.

Ada kacang merah, cincau, agar-agar, buah peach, buah stroberi yang mengelilingi dessert ini. Disiram dengan susu kental manis yang sudah disediakan, wah rasanya enak sekali!

Kami semua tersenyum dan saling pandang, ya mungkin besok nggak perlu sahur lagi. Kata teman-temanku.

Tempatnya sangat enak dan nyaman. Meskipun dindingnya sederhana, interior yang ditambahkan sangat unik dan berbau vintage. Jadi terkesan berkelas. Tempat duduknya pun nyaman.



Kenapa saya berbagi pengalaman saya secara jelas di sini?
Jujur, karena sebelumnya saya belum pernah dapat invitation makan dari pihak manapun, dan perwakilan dari pihak yang menjamu tidak datang, saya cukup bingung. Saya tidak ingin teman-teman yang lain bingung seperti saya, maka saya menuliskan pengalaman saya.

Pesan saya: jangan sungkan memanggil pramusaji, untuk keperluan apapun hanya karena kita tidak memberi tip atau membayar pada mereka. Pramusaji di sini semuanya ramah dan asyik, bahkan sesekali juru masaknya keluar untuk melihat keadaan restoran.
Juga jangan sungkan untuk menanyakan apakah hidangannya sudah selesai atau belum. Kalau belum selesai dan kita pulang duluan, pihak restoran yang akan merasa tidak enak.

Sebelum pulang, kami meminta salah satu pramusaji untung mengambil foto kami.


Dan pramusaji itu bertanya, 'Souvernirnya belum, ya?'
Saya menjawab: 'Iya, belum.'

Dan kami diberi souvernir per-orangan. Lucu juga melihat Reza dan Hasby menenteng prodak Wardah. Lumayan lah, untuk diberi kepada ibunya atau adiknya. Kalau Hasby kan, nggak punya kecengan. (#obralHasby)
Kalau saya, udah dapat sendiri. Jadi Reza bisa kasih buat mamahnya atau adiknya.
Sarah lumayan juga dapat, biar hobi dandan. ( :)))

Saya pun nggak tau apakah menu yang disajikan setiap hari kepada pemenang giveaway itu sama atau berbeda. Yang pasti kalau kamu menang, harus menikmati setiap detiknya dan jangan lupa berterimakasih!

Terimakasih, Wardah!


6 komentar:

  1. Ahahahaha lucu juga tulisan kamu deskriptif banget.. Aku juga mau ikutan ah kalo ada lagi kuis wardah-nya ^.^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku anaknya emang suka curhat mbak jadi tulisannya panjang begini.. :')
      Kayaknya bakalan tetep ada, stay tune aja di akun Wardah-nya mbak XD

      Hapus
  2. Porsi steaknya juara bgt bisa buat 2 orang kayaknya >_< Well, tempatnya lucu, ala vintage gitu mirip nanny's pavilion ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Super kenyangin, emang XD
      Wah, kalau saya belum pernah ke nanny's, hehe.

      Hapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES